
Ternyata Karyawatiku Sudah Tidak Perawan - Peristiwa ini waktu saya belum menikah serta masihlah bekerja di perusahaan distribusi makanan.
Saya waktu itu jadi CEO serta salah seseorang stafku yang baru bekerja 4 bln. namanya Inge, dia seseorang sarjana ekonomi yang baru satu tahun lulusnya umurnya masihlah 23 tahun..
Dahulu pertama kalinya masuk kantor kulihat kerap diantar serta dijemput gunakan motor oleh pacarnya, namun telah ada satu minggu paling akhir Inge senantiasa mengendarai motor sendiri.
Memanglah Inge wajahnya manis, cuma sayang kurang tinggi sedikit.
Yang menarik buat lelaki sejenis saya yaitu bibirnya yang senantiasa terlihat basah selalu lantaran lidahnya kerap digunakan membasahi bibirnya serta diluar itu jenis rambutnya yang gunakan style sedikit yang terurai di dekat telinga serta di beri jelly sampai terlihat basah.
Juga yang terlihat sensual yaitu langkah berpakaiannya lantaran Inge senantiasa gunakan pakaian atau kaos yang agak ketat hingga perutnya terlihat ramping serta ke-2 gunung kembarnya tampak agak menonjol.
Memanglah payudaranya sendiri tidak sangat besar namun cukup bagus apabila gunakan pakaian atau kaos yang ketat.
Satu waktu saya tegur dia,
“Inge, mengapa saat ini anda naik motor sendiri? ”
“Yaaaahh, yang antarin telah tidak ada”, sahutnya.
“Masak iya, kemana pacarmu itu? ” tanyaku.
“Aach, tidak tahu pergi kemana dia, biarin saja”, jawabnya dengan suara jengkel.
Sekian hari lalu, waktu makan siang, saya melalui depan kamarnya, kebetulan hanya Inge seseorang diri serta tengah makan, rupanya yang lain makan diluar, selekasnya kumasuk serta duduk di depan mejanya.
“Makan sendirian saja? ”
“Iya Pak, sahutnya. Sembari makan, Inge melihat-lihat iklan bioskop di koran. Mendadak Inge bicara,
“Waaaahhh, film Mandarin ini bagus Pak, Inge kepingin nonton namun tidak ada rekan saat ini. ”
“Kalau memanglah tidak ada rekan kelak saya rekani” kataku.
“Ah, Ayah mungkin, kelak pacar Ayah geram lho! ” sahutnya.
“Yaa, jangan pernah ketahuan dong, sekali-kali kan tidak apa-apa”, kataku.
“Kalau sungguh, kapan Ayah bisanya? asal janganlah yang malam-malam, paling lambat yang jam 7. 00 malam”, terang Inge. “Besok malam? Pokoknya janganlah Sabtu serta Minggu malam itu acara Ayah telah patent” kataku.
“Kalau gitu besok malam ya Pak? ”
“Boleh, Ayah jemput jam berapakah? ”
“Inge hingga kost jam 5 sore, lantas mandi dahulu, jadi kurang lebih jam 6 sore ya! ”
“Oke”, sahutku.
Besok sorenya sesudah saya pulang ke kost serta mandi lantas siap kencan ke kostnya Inge. Hingga disana nyatanya Inge belum usai sampai kutunggu sebagian menit, lalu kita segera pergi kencan.
Lantaran baru jam 6. 10 walau sebenarnya filmnya mulai jam 19 : 00, jadi kita putar-putar kota dahulu.
Dalam mobil saya katakan dengan Inge bila lagi tidak dinas begini janganlah panggil saya Pak, sebab usia kami paling cuma tidak sama 7 th., saya jadi tidak enak dong.
Pada akhirnya sesudah putar-putar kita segera kencan ke bioskop serta beli ticket lantas masuk, saya memanglah berniat minta tempat duduk yang di tepi. Rupanya filmya kurang bagus, sebab hingga saat mulai penontonnya cuma sedikit.
Memanglah artis-artis yang main seksi-seksi, terlebih film Mandarin terhitung banyak yang berani juga actionnya.
Bila cocok adegan yang hot Inge mendadak memegang tanganku, satu waktu bila adegan panas sebelumnya tangannya Inge yang beraksi kupegang dahulu telapak tangannya erat-erat.
Meskipun adegan panas telah berlalu tangannya tetaplah kupegang selalu serta perlahan tangannya kuletakkan diatas pahanya.
Saat Inge masihlah diam saja atas tindakan ini, jadi jari-jariku kupakai untuk mengutik-utik pahanya yang telah terbuka lantaran roknya yang agak pendek itu naik bila buat duduk.
Sebagian menit hal semacam itu kulakukan serta Inge juga masihlah diam, lantas tangannya kutarik ke paha lebih atas sekalian untuk membuka roknya agar naik ke pangkal paha.
Sesudah kulihat roknya membuka hingga nyaris pangkal pahanya hingga paha yang mulus itu tampak remang-remang dengan penerangan sinar dari film saja.
Saya pura-pura diam sebentar, kebetulan ada adegan panas lagi serta tanganku selekasnya memegang pahanya serta tangan Inge memegang sisi atas tanganku.
Kupikir Inge bakal melarang aktivitas tanganku itu, namun tangannya cuma ditumpangkan saja di tanganku.
Kuberanikan lagi operasi ini, tanganku kuusapkan ke pahanya dari atas lutut hingga ke atas dekat pangkal pahanya.
Telah ada 5 menit saya lakukan ini bertukaran paha kanan serta kiri, namun Inge tetaplah diam sampai nafasku yang mulai memburu.
Pada akhirnya kuberanikan tanganku untuk menyeka pahanya hingga ke selakangannya sampai menyentuh CD-nya serta sisi kemaluannya kugelitik dengan 2 jariku. Waktu itu Inge terlihat mendesah sembari membenarkan duduknya.
Kugelitik selalu clitorisnya dengan jari serta terkadang jariku kumasukkan kedalam lubang vaginanya, nyatanya lubangnya telah basah juga.
Belum sebagian lama, Inge menggeliat duduknya serta katakan,
“Oom, Janganlah digitukan kelak basah semuanya vagina Inge juga CD-nya, sebab Inge dapat banyak keluarnya. ” Lantas tanganku kutarik serta kupindahkan ke pahanya saja.
Saya bisiki,
“Nanti lain barangkali kencan sembari enjoy di hotel ya? ”.
Inge mengangguk serta berkata,
“Kira-kira minggu depan saja sebab bila kerap kencan pergi malam kelak tidak enak dengan tante kost”.
Sesudah film usai sembari jalan keluar, kurangkul pundaknya serta Inge juga memegang pinggangku sembari kepalanya disandarkan ke bahuku. Kuajak Inge makan malam sekalian sembari bercakap beberapa macam. Saya ajukan pertanyaan,
“Inge, umumnya anda di ajak pacarmu enjoy dimana? ”
“Yaah, terkadang kencan di hotel P atau kencan di Hotel NP diatas Candi terkadang juga kencan di Hotel R dibawah bila malas jauh-jauh. ” Dengan jawaban Inge itu, saya telah bisa mengambil rangkuman kalau Inge sekarang ini telah bukanlah perawan lagi, jadi saya berani untuk mengajaknya kencan ke hotel minggu depan.
Usai makan kuantarkan Inge pulang, sebelumnya turun mobil kupeluk dia serta dia juga membalasnya dengan merangkul leherku kuat-kuat untuk terima ciuman serta kecupan-kecupan pada bibirnya serta usai itu dengan sedikit tehnik tanganku menyambar serta memijit buah dadanya.
“Acch.. nakal ya Oom? tuturnya, dan
“Bye… bye…. ” Pada esok harinya saya berjumpa Inge di kantor serta kita berlaku bebrapa umum saja hingga tidak ada rekan yang berprasangka buruk bila kita sudah pacaran semalam.
Waktu kutanya mengapa sang pacar tidak mengantar lagi, Inge katakan bila pacarnya saat ini lagi renggang meskipun belum putus 100 persen lantaran pacarnya yang SH itu serta bekerja sebagai salesman electronic itu terakhir sukai tersinggung tanpa ada sebab yang pasti.
Mungkin saja iri atau malu lantaran Inge bisa kerjaan dengan upah yang semetara ini semakin besar dari kepadanya.
Satu siang di hari Rabu satu minggu sesudah kita melihat, kebetulan Inge datang ke kamarku dengan membawa laporan-laporan yang kuharus sinyal tangani. Inge ajukan pertanyaan,
“Pak, kelak malam Ayah ada saat? ”
“Kenapa? ” tanyaku pura-pura sebab dalam hatiku bebrapa waktu berikut yang kunantikan.
“Kalau Ayah ada saat, Inge kepingin makan diluar namun kok tidak ada rekan”, sahutnya.
“Oke, bila Inge yang ngajak saya bersedia. Jam 6 sore seperti minggu lantas saya datang ke kost, ya Inge? ” kataku.
“Terima kasih ya Pak. ”
Sore itu saya cepat-cepat pulang serta selekasnya mandi. Jam 5. 30 sore saya siap pergi kencan ke kost Inge, lantaran sangat pagi Inge belum siap serta kutunggu di ruangan tamu. Baru kurang lebih 10 menit lalu Inge keluar.
Saya pernah kagum sebagian waktu, lantaran Inge yang saya ketahui umumnya menggunakan rok agak mini dengan pakaian atau kaos pendek perutnya serta agak ketat.
Kesempatan ini tampak dengan menggunakan gaun panjang warna ungu dengan belahan yang agak tinggi dibagian paha samping kirinya, hingga bila jalan pahanya yang kiri serta putih bersih itu terlihat dengan terang serta sisi dalam pahanya kanan juga terlihat samar-samar.
“Ceeek…. ceekkk…. ceeekkk”, komentarku.
Inge bahkan juga tersenyum manis serta lalu memutar badannya serta sisi punggungnya terbuka lebar hingga ke bawah dengan jenis huruf V hingga diatas pinggulnya.
Saya meyakini sekali bila Inge tentu tak gunakan bra saat ini. Tanpa ada duduk, Inge segera mengajak pergi. kurangkul pinggangnya, Inge jadi agak kikuk takut bila tante kostnya tahu.
Demikian masuk mobil kuminta untuk mengecup dahulu bibirnya yang merah merekah serta basah selalu itu,
sembari punggungnya yang terbuka itu kuusap-usap serta nyatanya sangkaanku benar waktu dadanya kutekan erat-erat ke dadaku merasa gumpalan daging yang kenyal dengan nama payudara tanpa ada terproteksi spons BH melekat di dadaku.
Denyut jantungku segera berdetak cepat.
Lalu mobil mulai kujalankan serta tangan Inge ditempatkan diatas paha kiriku sembari terkadang memijit pahaku.
“Mau makan kemana Inge? ”
“Terserah Bapak”, tuturnya.
Memanglah Inge tetaplah tidak ingin panggil saya dengan sebutan lain, ia tentukan dengan “Pak” lantaran takut salah ngomong bila di kantor kelak.
“Kalau makan sate kambing apakah Inge sukai? ” tanyaku.
“Mau Pak, jadi sesungguhnya Inge telah lama tidak pernah makan itu lantaran pacar Inge tidak sukai daging kambing”, tuturnya.
Pada akhirnya kita ke rumah makan sate kambing. Waktu turun dari mobil serta masuk ke rumah makan saat ini ubah Inge yang senantiasa merangkul pingganku. Inge duduk di samping kananku. memanglah kuatur demikan agar tangan kananku dapat dekat dengan paha kirinya yang terbuka hingga ke atas untuk kuraba-raba.
Memanglah kesempatan ini Inge tidak sama dengan saat nonton film, kesempatan ini Inge terlihat ceria serta manja. Waktu duduk makan Inge duduknya merapatkan badannya ke badanku dan tangannya memegang pahaku. Tanganku sebelumnya beraksi di pahanya kupakai untuk mengusap-usap punggungnya yang terbuka.
Untuk waktu itu rumah makan masihlah sepi pengunjung, jadi saya agak bebas berkarya. Sesudah senang meraba punggungnya tanganku kususupkan kedalam roknya ke daerah pinggang serta turun disana tanganku meraba CD-nya.
Lalu tanganku bergerak ke atas serta menyusup ke bawah ketiaknya serta menuju ke samping depan hingga ujung jariku bisa menyentuh samping payudaranya yang betul-betul masihlah kenyal. Pekerjaan tanganku berhenti waktu pelayan membawa makanan ke meja kami. Waktu makan tanganku terkadang mulai meraba pahanya kiri yang terbuka itu.
Inge benar-benar penuh pengertian waktu tangan kananku repot meraba pahanya, ia yang menyuapkan nasi ke mulutku sampai tanganku di beri keleluasaan untuk bermain di pahanya serta hingga vaginanya juga kuraba-raba dengan penuh kemesraan.
Terkadang tangan kananku kupakai untuk menyendok makanan lagi, namun seringkali kupakai untuk berkarya di paha serta lubang vaginanya tengah Inge yang selalu dengan kasih sayangnya menyuapiku dengan makanan hingga satu waktu Inge mendesah serta memegang tanganku yang berkarya erat-erat seraya berkata,
“Pak, karya tangan Ayah betul-betul hebat dapat bikin Inge basah. ”
Lantas kuraba vaginanya nyatanya CD-nya juga telah basah terlebih lubang vaginanya, ujung jar-jariku kumasukkan ke lubangnya untuk dapat mengkait lendir yang melekat di bibir vaginanya, nyatanya usahaku itu sukses juga. Kulihat ada lendir kental serupa cendol melekat di ujung telunjukku, selekasnya kujilati lendir itu serta kutelan berbarengan makanan yang disuapkan oleh Inge. Saya benar-benar terasa “hot” makan daging kambing digabung lendir Inge, kurebahkan kepalaku ke kepalanya Inge sembari berbisik,
“Inge sayang, saya menyayangimu. ” Inge menjawab,
“Pak, sebentar lagi Inge jadi milik Ayah semuanya, Inge bakal memberi semuanya yang paling baik untuk Ayah kelak. Yakinlah! ” sembari mencium pipiku.
Usai makan, kita segera kencan menuju Hotel CB di kota atas yang banyak pemandangannya meskipun itu hotel kuno. Kita segera check in. Inge tetaplah manja, jalan sembari merangkul pinggangku dengan tubuhnya disandarkan ke badanku. Pintu kamar selekasnya kukunci sesudah pelayan mempersiapkan air minum, sabun serta handuk.
Inge ubah kupeluk serta ia juga merangkul leherku erat-erat sampai permainan ciuman mulut, bibir serta lidah berjalan dengan hangatnya serta penuh kemesraan. Lantaran waktu saya menciumnya, kukecup dalam-dalam bibirnya dengan penuh perasaan sampai Inge bukanlah rasakan kesenangan saja namun juga rasakan kasih sayangku.
Sesudah berciuman dengan mesranya untuk sebagian waktu, jadi tanganku kupakai untuk meraba punggungnya yang terbuka, kurasakan badan Inge cukup hangat lantas kupegang rok sisi ke-2 pundaknya serta kutarik ke depan, Inge juga menolong dengan meluruskan tangannya ke depan hingga roknya sisi atas segera terlepas serta payudaranya yang masihlah kenyal serta hangat bila diraba itu tampak dengan terang di depan mataku ditambah putingnya yang terlihat mulai jadi membesar serta tegang dengan warna merah padma membuatku kagum.

Meskipun saya telah kerap menelanjangi serta meniduri pacarku kencan di hotel, namun bentuk badannya yang tidak sama itu memiliki daya rangsang yang sendiri. Cuma lantaran rutinitas yang telah kerap lihat pacarku dalam kondisi telanjang bulat itu yang dapat bikin saya mengatur emosi serta gelora nafsu mudaku.
Roknya selalu kutarik ke bawah hingga lepas semuanya lalu kuambil serta kutaruh diatas meja serta Inge kuangkat untuk kutidurkan di ranjang dengan masihlah menggunakan CD saja. Namun CD-nya juga kulorot untuk dilepaskan serta vaginanya yang seperti bukit kecil itu tertutup oleh rambut yang cukup lebat.
Saya lalu melepas T-Shirtku serta celana panjang dan CD-ku sembari memandangi badan Inge yang telentang di ranjang dengan pose yang mengundang selera ditambah lidahnya yang kerap membasahi bibirnya itu. Kudekati Inge lalu kuciumi semua berwajah dengan tangan menjelajahi semua daerah dadanya termasuk juga lembah serta bukit ataupun puncak payudaranya hingga ke pusarnya serta perut sisi bawah.
Sesudah ciumanku beralih ke sisi dadanya terlebih bukit-bukit payudaranya, tanganku mulai beraksi di sekitaran vaginanya dan pahanya dan sekali-kali rambut bawahnya kutarik pelan-pelan sembari jari tengahku menggelitik clitorisnya yang mulai muncul. Lantas kuciumi selalu perutnya bawah hingga rambut kemaluannya serta daerah sekitaran vaginanya serta pahanya dan tanganku selalu menyeka serta memijit betis dan telapak kakinya.
Sesudah sebagian menit kita istirahat dengan tidur bertindihan sembari berpelukan, kita bangun tak merasa jam sudah tunjukkan pk 9. 30. Lantaran telah agak malam Inge cepat-cepat bangun serta mengambil handuk yang dibasahi lantas bersihkan penisku serta lalu vaginanya. Kita tidak bersihkan lantaran makan saat lama.
Selekasnya Inge menggunakan roknya lagi, demikian pula saya. Tengah CD-nya dilipat serta dimasukkan ke dompetnya lantaran masihlah basah terkena lendir waktu kugosok clitorisnya dirumah makan tadi. Dalam perjalanan pulang Inge pernah ajukan pertanyaan,
“Bapak jadi kawin kapan? ”
“Iya masihlah 2-3 th. lagi, tunggulah pacarku usai kuliah”, sahutku.
“Kenapa? ” tanyaku. Inge merebahkan kepalanya ke bahuku sembari berkata,
“Inge tidak bakal kawin dahulu kok tunggulah bila mungkin saja ada mukjizat. ”
“Maksud Inge? ” tanyaku.
“Siapa tahu satu waktu Inge bisa berita senang dari Ayah. Sebab Inge malam ini betul-betul rasakan kesenangan yang hebat dari Ayah serta kian lebih itu Inge rasakan Ayah meniduri Inge dengan penuh kasih serta kemesraan yang seperti suami istri yang dipenuhi rasa cinta. Kapan-kapan Inge bisa rasakan lagi ya Pak? ”
“Kapan saja Inge kangen saya bersedia, namun Inge mesti betul-betul atur waktunya jangan pernah Inge hamil yaa! ” pesanku.
Waktu mobil hingga dirumah kost, Inge tidak selekasnya turun ia jadi merangkul leherku serta ditariknya saya, lantas diciuminya semua wajahku dengan penuh perasaan hatinya serta tampak matanya memerah serta berkaca-kaca. Saya jadi terenyuh dibuatnya, kubelai rambutnya serta kuusap matanya yang berair lantas kubisiki,
“Inge janganlah sedih, kan setiap hari kita masihlah berjumpa. Inge malam ini raih kelak segera istirahat ya, janganlah melamun beberapa macam ya sayang? ” pesanku sembari kubelai sayang dari rambutnya pipinya selalu payudaranya hingga pahanya yang terbuka itu, baru Inge ingin turun dengan senyum kecil.
Besok harinya di kantor pagi-pagi waktu kupanggil Inge untuk memberi pekerjaan, ia masuk ke kamarku dengan senyum-senyum manja, sesudah kujelaskan beberapa pekerjaan yang perlu ditangani kutanya mengapa kok senyum-senyum. Inge menjawab sembari mendekat ke sisiku,
“Pak, air maninya semalam baru keluar tadi waktu Inge duduk di kantor, saat ini CD Inge jadi basah. ” Lantaran Inge telah mendekat tandanya minta untuk dibuktikan, jadi kuraba lewat bawah roknya serta benar CD sisi vaginanya basah juga sela-sela pahanya basah agak licin serta nyatanya baunya memanglah seperti maniku.
Saya katakan,
“Inge anda bersihkan dahulu sana ya. ” Inge menggelengkan kepalanya serta berkata,
“Biarin saja Pak, Inge toch tidak miliki CD lagi di kantor jadi tidak enak bila dilepaskan CD-nya, hingga kelak sore juga tidak apa-apa jadi kelak siang mungkin saja telah kering sendiri. ” Lantas tanganku digenggam erat-erat serta melihat tajam penuh makna serta berkata,
“Kapan Ayah ingin memberi kemesraan serta kenikmatan lagi pada Inge? ”
“Kapan saja terserah Inge”, kataku.
Sejak itu saya kerap di ajak kencan nyaris setiap minggu sekali serta sesudah pacarnya baik kembali hubungan, jalinan sex tetaplah berjalan selalu kurang lebih setiap bln. sekali sembari beberapa narasi apa sajakah yang dikerjakan suaminya kepadanya.
Hingga saat ini telah nyaris sepuluh th. berlalu serta saya telah geser kerja di bank, tengah Inge menukar jabatanku serta kami semasing sudah berkelarga serta miliki anak, namun jalinan intim itu tetap masih berjalan di siang hari waktu jam makan siang, cuma frekwensinya jauh menyusut kurang lebih 3-4 bln. sekali.
Namun oleh sebab saat yang lama itu mengakibatkan setiap kali jalinan intim itu lebih mesra saja serta bukanlah jadi kebosanan.
BERGABUNGLAH BERSAMA DENGAN KAMI DI BOLACASINO88
ReplyDeletePelayanan Yang Professional Dan Ramah
Di Jamin 100% Tidak Adanya BOT Dan ADMIN.
- Daftar GRATIS
- Minimal Deposit 20.000
- Minimal Withdraw 50.000
Dapatkan Hot Promo Yang Kami Berikan :
- Bonus Deposit 5000
- Bonus Refferal Seumur Hidup
- Bonus Sportsbook 100%
- Cashback Sportbook 5% - 15%
- Bonus Deposit Games 10%
- Cashback Games 5%
- Bonus Komisi Casino 0,8%
NB : Syarat Dan Ketentuan Berlaku
Nikmati 1 ID Untuk Semua Games Seperti :
- Sports
- Live Casino
- Togel
- Poker
- Slot Games
- Nomor
- Financial
- Sabung Ayam
Untuk Informasi Lebih Lanjut Silahkan Hubungi CS Kami Di :
- Live Chat 24 Jam Online
- No Tlp ( +855962671826 )
- BBM ( 2BF2F87E )
- Yahoo ( cs_bolacasino88 )
- Skype ( bola casino88 )
- Facebook ( bolacasino88 Official )
- WhatsApp ( +855962671826 )